GAYO LUES | Bakal Calon Bupati Gayo Lues H.Said Sani menghadiri acara Bejamu saman roa lo roa ingi di Kampung Jabo Kecamatan Terangun Kabupaten Gayo Lues, Sabtu, (24/08/2024).
Pantauan Awak media H.Said Sani duduk berdampingan dengan Wakil Ketua DPRK Gayo Lues H. Ibnu Hasyim, H,Said Sani mengenakan Kemeja dan Kain Sarung dileher.
H.Said Sani mengucapkan selamat dan mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan Bejamu saman roa lo roa ingi di Desa Jabo Kecamatan Terangun. Semoga seluruh rangkaian kegiatan ini mendapat berakah untuk masyarakat Kampung Jabo, ujarnya.
Saat dikonfirmasi H.Said Sani yang juga mantan Wakil Bupati Gayo Lues memohon dukungan kepada masyarakat bahwa dirinya juga akan mengikuti kontestasi Pilkada di Kabupaten Gayo Lues. Saya mohon doa restu, saya juga akan menjadi salah satu kontestan maju sebagai Calon Bupati Gayo Lues periode 2024-2029.
H.Said Sani juga mengatakan bahwa kegiatan bejamu saman roa lo roa ingi merupakan salah satu seni budaya tradisional di Kabupaten Gayo Lues yang diminati oleh masyarakat. Kita sama-sama ketahui, bahwa Bejamu Saman ini salah satu seni budaya Gayo Lues. Oleh karena itu saya mengapresiasi kegiatan yang digelar oleh Masyarakat Kampung Jabo Kecamatan Terangun, kata H.Said Sani.
Menurut H.Said Sani, Acara Bejamu Saman ini ini adalah salah satu kegiatan untuk melestarikan budaya Gayo Lues, karena Tradisi Bejamu Saman adalah pergelaran Saman selama dua hari dua malam (roa lo roa ingi) di mana ada dua kampung yang tampil bersama dan berbagi peran dengan bertindak sebagai tuan rumah dan tamu. Hal yang menarik dari Bejamu Saman adalah karena setiap anggota grup penampil tamu akan tinggal sebagai saudara (serinen) di rumah masing-masing anggota grup penampil tuan rumah. Persaudaraan antara dua pesaman melalui Bejamu Saman umumnya bahkan berlanjut hingga melampaui acara pertunjukan, yakni dalam kehidupan nyata, bahkan hingga ke anak-cucu mereka, sebutnya.
H.Said Sani menambahkan, Tari Saman Mendapat pengakuan dari United United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (Unesco), yang secara resmi menyatakan bahwa Tari Saman merupakan warisan budaya asli dari Tanah gayo, adalah suatu hal yang istimewa.
Unesco merupakan lembaga resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dikenal sangat berhati-hati dalam memberi pengakuan terhadap sebuah cagar budaya. Ada banyak negara yang mengajukan permohonan kepada Unesco untuk mendapatkan pengakuan atas warisan budaya mereka, tapi Unesco tidak sembarangan memberi pengakuan tersebut. Mereka harus menelusuri asal usul budaya itu, keasliannya, keunikannya serta nilai-nilai sejarah yang ada di dalamnya,” terang H.Said Sani.
Tari Saman yang merupakan tarian rakyat dari Tanah Gayo mendapat pengakuan dari Unesco untuk warisan budaya kategori tak benda, Pengakuan Unesco untuk Tari Saman ini disampaikan dalam sebuah pertemuan di Bali pada 24 November 2011, jelasnya. (TIM MEDIA)